Rabu, 16 Mei 2012

Permintaan Pasar dan Elastisitas



BAB 4
PERMINTAAN PASAR DAN ELASTISITAS
Kurva – kurva permintaan individu dapat “dijumlahkan” untuk menciptakan kurva permintaan pasar suatu barang. Kurva permintaan pasar mencerminkan tindakan banyak orang dan menunjukkan bagaimana tindakan tersebut dipengaruhi oleh harga pasar.
*   Kurva Permintaan Pasar
            Permintaan Pasar (Market Denand) untuk suatu barang adalah kuantitas total suatu barang atau jasa yang diminta oleh seluruh pembeli potensial.

            Kurva Permintaan Pasar (Market Demand Curve) menunjukkan hubungan antara kuantitas total yang diminta dari suatu barang atau jasa dan harganya, dimana seluruh factor lain dianggap constant.

            Bentuk kurva permintaan pasar dan posisinya ditentukan oleh bentuk kurva permintaan setiap individu untuk produk yang diminta. Permintaan pasar tidak lebih merupakan efek kombinasi dari berbagai pilihan ekonomi konsumen.

Pembentukan Kurva Permintaan Pasar dari Kurva-Kurva Permintaan Individu

Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan secara horizontal semua kurva permintaan individu. Untuk setiap tingkat harga, kuantitas dipasar merupakan jumlah keseluruhan permintaan individu. Contohnya, pada harga P*1, permintaan dipasar adalah X* = X*1 + X*2
Gambar tersebut menunjukkan cara pembentukan kurva permintaan pasar untuk barang X, ketika hanya terdapat dua pembeli. Untuk setiap harga, titik pada kurva permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan kuantitas yang diminta oleh setiap individu. Contohnya, pada harga P*X, permintaan individu 1 sebesar X*1 dan individu 2 sebesar X*2. Kuantitas total yang diminta pada harga pasar P*X adalah jumlah kedua kuantitas tersebut : X* = X*1 + X*2 . Hasilnya, titik X*, P*X merupakan sebuah titik pada kurva permintaan pasar D.
Kurva permintaan menyimpulkan hubungan catteris paribus antara kuantitas permintaan barang X dan harganya. Jika factor – factor  lain tidak berubah, posisi kurva permintaan itu akan tetap dan akan mencerminkan bagaimana seseorang sebagai sebuah kelompok yang merespon perubahan harga.

Pergeseran Kurva Permintaan Pasar
            Untuk mengetahui berbagai peristiwa yang dapat menggeser kurva permintaan pasar, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana peristiwa – peristiwa tersebut menyebabkan kurva permintaan individu bergeser dan kemudian membandingkan hasil penjumlahan horizontal dari kurva permintaan baru ini dengan kurva permintaan pasar yang sebelumnya. Contoh, dengan menggunakan kasus dua pembeli, jika pendapatan keduanya meningkat dan keduanya menganggap barang X merupakan barang normal, maka kurva permintaan setiap individu ini akan bergeser kekanan. Akibatnya, kurva permintaan pasar juga akan bergeser kekanan. Untuk setiap tingkat harga itu, kuantitas yang diminta akan menjadi lebih banyak lagi, karena setiap orang mampu membeli lebih banyak.
            Pada beberapa kasus, arah pergeseran kurva permntaan pasar mungkin bersifat mendua (ambiguous). Contohnya, anggaplah pendapatan seseorang meningkat, tetapi seseorang lainnya menurun. Letak kurva permintaan pasar yang baru, sekarang tergantung pada pergeseran relative kurva permintaan individu yang disebabkan perubahan pendapatan. Kurva ini dapat bergeser kebawah maupun keatas.
            Perubahan harga barang lain (Y) juga akan mempengaruhi permintaan pasar untuk barang X. Misalnya, jika harga Y meningkat, kurva permintaan pasar untuk X akan bergeser kekanan, jika sebagian besar orang menganggap X dan Y barang substitusi. Dilain sisi, kenaikan harga Y akan menyebabkan kurva permintaan pasar X bergeser ke kiri jika sebagian besar orang menganggap dua barang tersebut barang complement.
Kenaikan pendapatan setiap individu menyebabkan kurva permintaan individu untuk X bergerak keluar (Dengan asumsi X merupakan barang normal). Contohnya, pada harga P*1, permintaan individu 1 menjadi X**1 setelah sebelumnya pada X*. Kurva permintaan pasar bergeser kearah luar ke D’, X* adalah jumlah yang diminta sebelum pendapatan naik. Sekarang, jumlah yang diminta sebesar X**=(X**1 + X**2).
*   Elastisitas
            Ekonom sering perlu menunjukkan bagaimana perubahan satu variable mempengaruhi variable yang lain, misalnya seberapa besar perubahan harga mempengaruhi kuantitas atau bagaimana perubahan pendapatan total dapat mempengaruhi pengeluaran total. Satu masalah yang muncul dalam menentukan berbagai pengaruh ini adalah bahwa barang – barang ekonomi diukur dalam unit (satuan ukur) yang berbeda – beda. Jika dua barang diukur dengan unit yang berbeda, kita tidak dapat dengan mudah membandingkannya untuk menentukan barang mana yang lebih responsive terhadap kenaikan harganya.
            Untuk membuat perbandingan ini, para ekonom menggunakan konsep elastisitas (elasticity) yaitu ukuran persentase perubahan suatu variable yang disebabkan oleh 1 persen perubahan variable lainnya.Umumnya, elastisitas variable B yang disebabkan oleh perubahan variable A didifinisikan sebagai persentase perubahan B yang disebabkan oleh 1 persen perubahan A.

*   Elastisitas harga dari Permintaan
            Elastisitas harga dari permintaan (Price elasticity of demand) adalah persentase perubahan jumlah yang diminta atas suatu barang yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar 1 persen. Dalam bentuk matematis :


 
Persentase Perubahan Q
eQ,P =                                                             
Persentase Perubahan P
           
Elastisitas ini menunjukkan bagaimana perubahan Q, dalam nilai persentase merespon persentase perubahan P. Karena P dan Q bergerak dengan arah yang berlawanan (Kecuali untuk kasus paradox Giffen), eQ,P akan negative. Contohnya nilai eQ,P adaah -1, berarti bahwa kenaikan harga suatu barang sebesar 1 persen menyebabkan penurunan kuantitas sebesar 1 persen, demikian pula dengan eQ,P sebesar -2 berarti kenaikan harga sebesar 1 persen menyebabkan kuantitas yang diminta turun sebanyak 2 persen.


Nilai eQ,P pada Satu Titik
Di Kurva Permintaan
Terminologi Kurva
pada Titik Ini
eQ,P < -1
Elastis
eQ,P = -1
Elastis Uniter
eQ,P > -1
Inelastis

Nilai Elastisitas Harga dari Permintaan
                Perbedaan sering dibuat diantara nilai – nilai eQ,P yang lebih rendah, sama, ataupun lebih tinggi dari -1. Tabel diatas memberikan daftar terminology untuk setiap nilai tersebut. Untuk kurva yang elastis (eQ,P barang kurang dari -1), kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas dengan proporsi yang lebih besar. Untuk kurva yang elastis uniter dimana eQ,P = 1, kenaikan harga menyebabkan penurunan kuantitas dengan proporsi yang sama. Untuk kurva yang inelastis (eQ,P > 1), harga naik lebih banyak secara proposional daripada penurunan kuantitasnya. Umumnya, jika kurva permintaan adalah elastic, perubahan harga sepanjang kurva akan mempengaruhi kuantitas secara signifikan. Jika kurva adalah inelastic, harga tidak banyak berpengaruh pada kuantitas yang diminta.

Elastisitas Harga dan Bentuk Kurva Permintaan
                Kurva permintaan barang sering diklasifikasikan berdasarkan permintaan pasar untuk barang – barang tersebut. Untuk permintaan barang yang bersifat inelastic, kurva permintaan akan sangat mendekati vertical, yang menunjukkan bahwa kuantitas yang diminta tidak responsive terhadap perubahan harga. Disisi lain pada barang yang bersifat elastic, kurva permintaan pasar akan relative mendatar.  Perubahan harga akan sangat berpengaruh besar pada kuantitas yang diminta. Jika harga pasar berubah sedikit saja, kuantitas diminta akan berubah secara signifikan.



Elastisitas Harga dan Efek Substitusi
                Barang-barang yang menpunyai banyak subtitusi yang mirip (sereal, mobil-mobil kecil, kalkulator dan sebagainya) adalah jenis barang yang memiliki efek subtitusi besar sebagai akibat perubahan harga – harga. Untuk barang – barang dengan jenis subtitusi ini, kita dapat memperkirakan bahwa permintaannnya akan relative elastic (eQ,P < -1). Dilain pihak, barang – barang yang tidak mempunyai subtitusi (air, insulin, dan garam) memiliki efek subtitusi yang kecil jika harganya berubah. Permintaan untuk jenis barang – barang ini, mungkin akan bersifat inelastic dalam merespon perubahan harga (eQ,P > -1, berarti eQ,P berada diantara 0 dengan -1). Perubahan harga juga menciptakan efek pendapatan pada kuantitas permintaan sebuah barang, dimana kita harus mempertimbangkannya untuk dapat menilai dengan tepat ukuran dari keseluruhan elastisitas harga. Karena perubahan harga untuk sebagian besar barang memiliki efek yang relative kecil pada pendapatan riil individu, adanya (maupun ketiadaan) subtitusi mungkin adalah penentu utama elastisitas harga.

Elastisitas Harga dan Waktu
                Melakukan subtitusi dalam berbagai pilihan konsumsi akan membutuhkan waktu. Secara umum dapat diduga bahwa efek subtitusi dan elstisitas harga akan bertambah besar seiring dengan waktu yang dimiliki orang untuk mengubah prilakunya. Untuk beberapa situasi, penting untuk membuat perbedaan antara elastisitas harga jangka pendek dan jangka panjang, karena konsep jangka panjang mungkin menunjukkan respon yang lebih besar terhadap perubahan harga.

Elastisitas Harga dari Pengeluaran Total
                Elastisitas harga dari permintaan dapat digunakan untuk mengevaluasi berapa perubahan pengeluaran total untuk suatu barang, sebagai respon terhadap harganya. Pengeluaran total pada suatu barang dihitung dengan mengalikan harga barang itu (P) dengan kuantitas yang dibeli (Q). Jika permintaan elastic, kenaikan harga akan menyebabkan pengeluaran total turun. Ketika permintaan adalah elastic, kenaikan persentase tertentu pada harga adalah lebih besar daripada efek sebaliknya pada pengeluaran total, sehingga menghasilkan penurunan yang besar dalam kuantitas yang diminta.
                Jika permintaan adalah elastic uniter (eQ,P= -1), pengeluaran total akan tetap sama meskipun harga berubah meskipun harga berfluktuasi secara subtansial.
                Jika permintaan inelastic, kenaikan harga akan menyebabkan pengeluaran total meningkat. Kenaikan harga dalam situasi inelastic tidak menyebabkan pengurangan yang cukup besar pada kuantitas yang diminta dan pengeluaran total akan meningkat.

                Hubungan antara elastisitas harga dan pengeluaran total dapat disimpulkan :
Jika Permintaan adalah
Dalam merespon Kenaikan harga, Pengeluaran akan
Dalam merespon Penurunan Harga, Pengeluaran akan
Elastis
Turun
Naik
Elastis Uniter
Tidak Berubah
Tidak Berubah
Inelastis
Naik
Turun

*   Kurva Permintaan dan Elastisitas Harga
Hubungan antara kurva permintaan tertentu dan elastisitas harganya relative rumit. Elastisitas harga dari permintaan secara esensial sama disepanjang kurva permintaan yang diuji. Tetapi elastisitas harga dari permintaan juga tidak harus sama untuk setiap titik sepanjang kurva permintaan.
Kurva Permintaan Linier dan Elastisitas Harga
            Untuk kurva linier permintaan adalah elastic pada harga yang tinggi dan inelastis pada harga rendah.
            Untuk harga yang relative tinggi, kurva permintaan adalah elastic, satu tingkat penurunan harga menyebabkan adanya tambahan penjualan yang cukup untuk meningkatkan pengeluaran total. Peningkatan dari pengeluaran total ini akan semakin rendah jika harga berangsur – angsur turun. Pada harga yang lebih rendah, kenaikan kuantitas permintaan yang ditimbulkan oleh penurunan harga lebih lanjut, tidak cukup besar untuk dapat mengkompensasi penurunan harga itu sendiri dan pengeluaran total akan turun.
·         Saat harga relative tinggi pada kurva permintaan linear, maka permintaannya elastic (eQ.P < -1).
·         Pada saat elastic uniter (eQ.P = -1) permintaan terjadi pada titik pertengahan antara haraga 0 dengan harga dimana permintaan turun sampai sejumlah 0. Dibawah tingkat harga itu permintaan menjadi tidak elastic.
Elastisitas harga dari permintaan tidak harus selalu sama untuk setiap titik sepanjang kurva permintaan. Untuk kurva linier, permintaan adalah elastic pada harga yang tinggi dan inelastic pada harga rendah.

Elastisitas Pendapatan dari Permintaan
            Elastisitas Pendapatan dari Permintaan adalah Persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta sebagai respon atas perubahan pendapatan sebesar 1 persen.
Elastisitas Pendapatan dari Permintaan = eQ.I =
                                                     Persentase perubahan Q
Persentase perubahan I
·         Untuk barang normal eQ.I adalah positif karena kenaikan pendapatan mengakibatkan kenaikan pembelian barang.
·         Untuk barang inferior, eQ.I adalah negative, implikasinya bahwa peningkatan pendapatan menurunkan kuantitas yang dibeli. Dengan elastsitas pendapatan     eQ.I > 1 (barang mewah).

Elastisitas Harga Silang dari Permintaan
            Elastisitas harga silang dari permintaan adalah Persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta sebagai respon atas satu persen perubahan harga.
Elastisitas Harga Silang Dari Permintaan = eQ.P’ =
Persentase perubahan Q
Persentase perubahan P’
·         Jika harga barang – barang saling bersubstitusi, elastisitas harga silang dari permintaan akan positif saat harga dan kuantitas permintaan barang lain bergerak dengan arah yang sama.
·         Jika harga barang saling melengkapi, (komplementer) elastisitas harga silang akan negative yang menunjukkan bahwa harga satu barang dan kuantitas arang lain bergerak pada arah yang berlawanan.

Studi Empiris tentang Permintaan
            Para ekonom telah menilai elastisitas permintaan untuk berbagai jenis barang dengan data riil. Masalah utama dalam membuat penilaian tersebut adalah menemukan cara untuk dapat memegang konstan seluruh factor lain yang mempengaruhi permintaan sehingga titik – titik harga – kuantitas dapat terletak disepanjang kura permintaan tunggal.

***





           

1 komentar: