Kamis, 20 Februari 2014

H.u.j.a.n

Hujan seperti anak panah yang lepas. Menerbangkan asa orang orang yang luput dari kemarau Seperti cipratan ketidakmampuan harus bersedih atau besuka cita Hujan selalu punya cerita Ada malam yang menggauli pagi. Ada siang yang kedinginan di balik matahari Awan kemudian memberat Merintik dalam rongga dada Menerjemah dalam basah Suara suara langit masih saja bercengkrama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar